Laman

Label

Sabtu, 06 Juni 2015

Sepucuk Rindu Untuk Ais

Dear Ais,
Bagaimana kabarmu hari ini sayang, :') Bunda selalu berharap engkau baik-baik saja di sana. Bunda yakin Allah akan selalu menjagamu di sana, di Laukhul Mahfudz. Sampai tiba saatnya nanti Ayah dan Bunda menjemputmu. :")

Iya sayang,  jangan khawatir. Ayah dan Bunda pasti akan menjemputmu di sana. Eyang Kung dan Eyang Uti juga akan menunggumu di sini. Yang paling penting, Ais doain Ayah dan Bunda agar senantiasa diberi kesehatan dan kesabaran. :")

Di sini, Bunda masih menunggu kedatangan Ayahmu. Maafkan Bunda ya sayang, karena Bunda tak mungkin menjemputmu sendirian. Maafkan Ayah dan Bunda, karena telah membuatmu menunggu hingga bertahun-tahun lamanya. Bunda masih menunggu Ayah. Iya, Ayah kamu. Ayah yang nantinya akan melantunkan adzan di telingamu. Ayah yang nantinya akan melindungi kita sayang. Meskipun Bunda belum tahu pasti siapa nama Ayah kamu, tapi Bunda yakin kalau ia akan menjadi Ayah yang hebat untuk Ais. :")

Iya.. itu Ayah kamu. Ayah Ais, Ayah yang hebat. Yang nanti akan mengajak kita mengarungi samudra cinta yang penuh berkah. Ayah yang nanti akan mengajarimu mengenal Allah lebih dalam. Dan Ayah yang akan membawa kita pulang ke Surganya Allah. Eyang selalu bercerita bahwa surga itu sangat indah. Jadi, Ayah dan Bunda akan menabung ilmu sebanyak-banyaknya sebelum nanti menjemputmu. Agar nanti, Ayah dan Bunda bisa mendidikmu dengan baik. Agar kelak, engkau bisa tumbuh menjadi anak yang salih / shalihat kesayangan Ayah Bunda, kesayangan Allah, dan semua orang yang mengenalmu. :')

Sabar ya sayang, mungkin saat ini Ayah sedang mengumpulkan keberaniannya untuk menjemput Bunda. Dan sembari menunggu kedatangan Ayah, Bunda akan terus belajar. Bunda akan terus menulis untukmu. Iya sayang, semua tulisan itu untukmu. Agar nanti, saat kau ingin tidur, Bunda punya banyak stock dongeng untuk Ais. Bunda juga akan terus menulis untuk Ayah Ais, agar nanti Ayah bisa merasa bahagia telah memilih Bunda. Saat Bunda memiliki banyak karya yang bermanfaat dan penuh keberkahan.

Aaaahh... rasanya Bunda ingin menangis tiap kali membayangkan kehadiranmu. Bunda sangat merindukanmu. Tapi maafkan Ayah dan Bunda ya sayang. Kami tidak mungkin menjemputmu tahun ini. :'( Mungkin nanti, kalau Allah menghendaki, Ayah dan Bunda akan menjemputmu tahun depan. Atau mungkin tahun berikutnya. Semoga yang terbaik menurut Allah... :')

Sepucuk kerinduan ini Bunda tulis khusus untukmu. Agar engkau tidak lagi mencemaskan Ayah dan Bunda di sini. InsyaaAllah, kalau Allah mengizinkan, Ayah dan Bunda pasti akan segera bersatu. Membangun sebuah keluarga kecil untuk kemudian bersama-sama menjemputmu di sana. Di alam yang dulu pernah Bunda tempati saat menunggu Eyang Kung dan Eyang Uti-mu datang menjemput Bunda. Salam kecup hangat untukmu dari Ayah dan Bunda. Kami akan selalu menyayangimu atas izin Allah. :')


Salam penuh kerinduan.
Aisyah El Fayruz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya.. jangan lupa tinggalkan komentar dan follow g+ yaa.. ^_^