Laman

Label

Jumat, 31 Juli 2015

Janji Palsu

"Bukankah engkau yang bilang bahwa akan terus menungguku?"
Mataku memerah, sisa menangis semalaman suntuk. Sembari menatap pahit sosok yang kupuja di depan mata. Aku.. yang benar-benar tak mengerti dengan apa yang sesungguhnya telah terjadi selama ini.

"Tapi apa? Justru kamu yang sudah membuatku begitu lama menunggumu."
Suaraku makin parau saat melanjutkan detil-detil kalimat itu. Gemerisik hujan yang menderas di seberang taman yang tak beratap itu seolah tak membuat riuh suasana. Semuanya hanya membisu mendengarkanku. Hening.

Kamis, 30 Juli 2015

Gantungan Baju

"Sejak kapan kau seka memakai gantungan baju warna merah?"
Ckckck.. Kiki terus tertawa sembari memegang setoples penuh keripik lumba-lumba. Ia menatap lekat seluruh isi kamar Putri yang mendadak jadi serba merah.
Putri hanya senyum-senyum nggak jelas. Sibuk memandang gadget dengan begitu antusias. Tak menggubris.
"Hei Put, sejak kapan kau jadi suka bola? Hahaha" Kiki masih saja berlanjut dengan ledekannya. Sembari suara kriuk-kriuk keripik lumba-lumba itu memekakkan telinga Putri.
"Ada deh, berisik ah.."

Kamis, 09 Juli 2015

Rindu Milenium

Aku sangat bersyukur kepada Allah yang telah memberiku kesempatan untuk mengenal mereka. Keluarga Langit dan Anak-anak langit. Ponpes Roudhotul Jannah atau yang lebih akrab disebut Panti Milenium Sidoarjo. Tempat yang telah memberiku begitu banyak kisah, pengalaman, kenangan, dan berbagai kebersamaan yang takkan mudah terlupakan begitu saja. :D

11 Januari 2015 adalah hari pertama bagiku untuk bisa mengikuti kunjungan sosial bersama Keluarga Langit ke Panti Milenium, setelah beberapa bulan tak berhasil merayu orang tua untuk memberiku izin resmi berkota-kota. He, he, he... Kesan pertama yang menakjubkan :p

Aaaa... rasanya benar-benar rindu kebersamaan bersama mereka. Terakhir ikut kunjungan kesana tanggal 15 Februari 2015. Terhitung 5 bulan hanya bisa memandangi foto-foto narsis anak-anak KL bersama ke-unyuan anak-anak langit. Hikz :'(

Aku masih ingat, saat pertama kali bajuku ditarik-tarik bocah-bocah gundul plontos yang saling tuding dengan temannya sesama gundul plontos. Hihihi 

Kisahnya to be continued yaa.. dilanjut nanti lagi ceritanya, mau packing iyeehh :p

Minggu, 05 Juli 2015

Jangan Membuat Aku Menunggu

Menunggu adalah hal yang paling menyebalkan dan membosankan bagiku. Wasting time. Apalagi saat harus menunggu tanpa adanya sebuah kepastian. Sungguh, rasanya akan menguras seluruh energi positive yang ada dalam diriku. Hingga yang tersisa hanyalah sebuah kekesalan karena telah dibuat menunggu. 

Jangan membuatku menunggu! Sebuah kalimat yang sering aku torehkan dalam berbagai tulisanku. Aku hanya tak ingin terlalu lama menunggu.

Sabtu, 04 Juli 2015

Sentilan Manis dari Allah

Pagi ini, tanpa sengaja aku membaca sebuah postingan seorang teman di dinding facebook. Ya.. dia adalah seorang yang kerap menegur dan mengingatkanku kala aku dalam sebuah kesalahan. Kembali lagi mendapatkan sebuah sentilan manis dari Allah melalui tulisannya. Sebuah tulisan tentang kehebatan seorang bapak. Sebuah tulisan yang menceritakan harmonisnya sebuah keluarga, tentang kasih sayang dan perhatian, dan tentang cara mendidik seorang anak.

Dear my future

Dear my future,
Terkadang diri ini menggila, hanya karena memikirkan sebuah purnama apa yang akan menghias langit malamku. Bahkan, untuk sedikit berkonsentrasi saja aku tak mampu. Hanya puisi tentangmu yang terbayang nyata dalam benakku. Dan bayangan menghabiskan hari-hariku bersamamu. Entahlah, aku tak benar-benar mengerti dengan apa yang sesungguhnya ada dalam benak pikiranku. Tetap bersikukuh menantimu, meski tanpa sebuah kepastian.

Rumah Kita


R U M A H    K I T A
(oleh: Cak Nun)

Kita bukan penduduk bumi,
kita adalah penduduk syurga.
Kita tidak berasal dari bumi,
tapi kita berasal dari syurga.

Maka carilah bekal untuk kembali ke rumah,
kembali ke kampung halaman.
Dunia bukan rumah kita,
maka jangan cari kesenangan dunia.

Kita hanya pejalan kaki dalam perjalanan kembali kerumahnya.

Bukankah mereka yang sedang dalam perjalanan pulang selalu mengingat rumahnya dan mereka mencari buah tangan untuk kekasih hatinya yang menunggu di rumah?
Lantas, apa yang kita bawa untuk penghuni rumah kita, Rabb yang mulia?

Dia hanya meminta amal sholeh dan keimanan, serta rasa rindu padaNya yang menanti di rumah.
Begitu beratkah memenuhi harapanNya?

Kita tidak berasal dari bumi,
kita adalah penduduk syurga.
Rumah kita jauh lebih Indah di sana.

Kenikmatannya tiada terlukiskan,
dihuni oleh orang-orang yang mencintai kita.
Ada istri sholeha serta tetangga dan kerabat yang menyejukkan hati.

Mereka rindu kehadiran kita,
setiap saat menatap menanti kedatangan kita.
Mereka menanti kabar baik dari Malaikat Izrail.
Kapan Keluarga mereka akan pulang.

Ikutilah peta (Al Qur'an) yang Allah titipkan sebagai pedoman perjalanan.
Jangan sampai salah arah dan berbelok ke rumahnya iblis Laknatullah yaitu neraka

Kita bukan penduduk bumi,
kita penduduk syurga.
Bumi hanyalah perjalanan.
Kembalilah ke rumah.

Rabu, 01 Juli 2015

Purnama

Purnama kembali menyapa
Di tengah gusarnya suasana hati yang tak terduga
Terbesit bayang wajah
Bersama pesona <3<3 membuncah