Dear my future

 

Dear my future,

Terkadang diri ini menggila, hanya karena memikirkan sebuah purnama apa yang akan menghias langit malamku. Bahkan, untuk sedikit berkonsentrasi saja aku tak mampu. Hanya puisi tentangmu yang terbayang nyata dalam benakku. Dan bayangan menghabiskan hari-hariku bersamamu. Entahlah, aku tak benar-benar mengerti dengan apa yang sesungguhnya ada dalam benak pikiranku. Tetap bersikukuh menantimu, meski tanpa sebuah kepastian.

Dear my future, bukan aku tak sabar menantimu di sini. Aku hanya tak ingin terbuai dalam ingatan-ingatan tentangmu, yang bahkan belum memberikan sebuah kepastian nyata untukku. Bukan aku tak sabar menantimu, aku hanya takut terjebak terlalu jauh dalam bayangan bersamamu. Ya... semua itu nyata, bahwa aku selalu mengingatmu, bahkan di tengah lelap tidurku.

Dear my future, aku hanya ingin engkau tahu, bahwa aku takut. Aku takut, ketika rasa ini tak berlabel halal, hanya akan merusak diriku sendiri. Yang akan membuatku lebih sering mengingatmu daripada Tuhanku. Astaghfirullah :'( 

Dear my future, aku tak pernah ingin bermain dengan hatimu. Aku juga tak ingin terbuai dalam kesenangan semu. Aku mengerti, bahwa semuanya takkan selalu indah dimata kita. Namun, mungkin akan tetap menuai kesyukuran, tatkala dekapmu kembali menenangkan. Ahh.. rasanya bayangan tentangmu selalu menggodaku :( Astaghfirullah.

Dear my future, cepatlah hadir. Bukan aku tak sabar menunggu. Aku hanya tak ingin, ketika penantian ini hanya semakin membuatku lalai. Aku tak ingin hidup dalam penantian yang kerap membuka pintu-pintu amalan syaithan. Aku tak ingin menduakan Rabbku hanya denganmu, sosok yang belumlah halal bagiku.

Allah, jagalah aku, jagalah hatiku, dan jagalah iman serta ketaqwaanku. Cintakan aku hanya pada-Mu. Cintakan aku hanya pada ia yang telah halal bagiku nantinya. Ia yang juga sangat mencintai-Mu. Dan ia yang akan membawaku pulang ke Jannah-Mu bersama-samanya. :')