Laman

Label

Minggu, 05 Juli 2015

Jangan Membuat Aku Menunggu

Menunggu adalah hal yang paling menyebalkan dan membosankan bagiku. Wasting time. Apalagi saat harus menunggu tanpa adanya sebuah kepastian. Sungguh, rasanya akan menguras seluruh energi positive yang ada dalam diriku. Hingga yang tersisa hanyalah sebuah kekesalan karena telah dibuat menunggu. 

Jangan membuatku menunggu! Sebuah kalimat yang sering aku torehkan dalam berbagai tulisanku. Aku hanya tak ingin terlalu lama menunggu.
Lagi-lagi, mendapat sentilan manis dari Allah.Tadi, saat tarawih aku berangkat agak terlambat. Ramadhan kali ini, aku pindah tempat sholat tarawih. Yang biasanya ke musholla yang jaraknya sekitar 6 rumah, pindah ke musholla putri di pondok tempatku mengaji dulu. Jaraknya sedikit lebih jauh, tapi suasananya lebih nyaman. Disamping khusus perempuan, tarawihnya juga santai, nggak balapan. 

 Dan seperti biasa, kurang lebih delapan orang sudah menungguku, Ibu, dan Budhe. Dan hampir setiap hari mereka menunggu kami yang selalu datang akhir, meskipun kami langsung berangkat saat mendengar adzan isya'.
"Ayo rada cepet" seru Bu Nyai. Tak biasanya kalimat itu terlontar. Mungkin, karena beberapa hari ini, ada beberapa orang yang tak kuasa menahan kantuknya kalau tarawihnya sampai jam 8. Makanya, waktu mulainya semakin dimajukan.

Menunggu. Mereka selalu sabar menungguku, agar tetap bisa sholat isya' berjama'ah, agar tidak menjadi makmum masbuk. Meskipun pastinya akan ada rasa kebosanan ketika harus selalu dibuat menunggu. Seketika, aku pun kembali merasa bahwa Allah telah memberikan sentilan manis-Nya kepadaku lagi. 

Aku, paling tidak suka tatkala harus menunggu. Tapi, tanpa sadar aku sendiri telah sering membuat orang lain menungguku. Aku paling tidak suka ketika harus menunggu. Tapi, aku sendiri, seringnya telah membuat Allah menungguku, dengan tidak menunaikan kewajiban tepat waktu. Kala adzan berkumandang, aku masih saja berkutat dengan sebuah pekerjaan, atau bahkan sekedar leyehan. Aku paling sedih, ketika Allah membiarkan aku menunggu terlalu lama untuk sebuah impian itu bisa terwujud. Tapi, apa timbal balik yang aku berikan pada Allah? -Nothing- 

Jangan salahkan siapapun ketika kau harus menunggu. Tanyakan pada dirimu sendiri. Sudahkah engkau tak membuat Allah selalu menunggumu, di selembar sajadah sujudmu? -RENUNGKAN-

Ubah pola pikir, positive thinking, kembalikan semuanya pada diri sendiri sebagai koreksi, dan melangkahlah menuju perubahan yang lebih baik.

#NoteToMySelf

Salam dalam keheningan malam.
Aisyah El Fayruz
@istfun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya.. jangan lupa tinggalkan komentar dan follow g+ yaa.. ^_^