Ini Malmingku, Malmingmu?

Ba'da maghrib, tiba-tiba sepupuku datang ke rumah buat jemput aku. Sebenarnya aku lagi setrika dan tinggal sedikit lagi sih. Akhirnya aku pun bergegas kemudian ganti baju. Yeaahh ke rumah eyang trus lanjut pesta durian di malam minggu. Pas bangett lagi ngidam pengen durian.

Bersama pak dhe, bonceng tiga. Menerobos kegelapan malam, melewati jalan alternatif agar lebih cepat sampai. Hamparan sawah hijau yang indah, kebun pisang, dan berbagai keindahan alam yang biasanya disuguhkan oleh jalan alternatif itu, kini hanya nampak gelap. Tak ada penerangan lampu di aepanjang jalan, hanya sebuah lampu depan motor yang mampu menembus kegelapan beberapa meter ke depan. Sepiii... sedikit takut sih sebenarnya, tapi Alhamdulillah aman sampai rumah eyang.

Hal yang membuatku sangat senang adalah, pas aku dikiranya masih sekolah SMA. hahaha sungguh berasa muda, berasa unyu-unyu banget, hihihi. Meskipun tampang bisa bohong, tapi kenyataan tak bisa di bohongi kalau aku sudah 5 tahun lalu lulus SMA. Hikz hikz... sadar dirii kalo udah umur tak dewasa jua.  :'(

Niatnya sih disana cuma sebentar, karena sodara yang baru jadi bidan lagi nyoba alat tes tekanan darah yang baru, akhirnya jadi ngobrol lama disana. Tak disangka diauguhi sebuah durian. Hemm... yummiii dalam batinku. Seponggeh demi seponggeh - istilah jawa ^^ , aku dan mbak sepupuku melahap durian yang ada dihadapan kami. Kupikir akan lezaat sekali, tapi ternyata rasanya masih jauuh dr kata lebih enak dibansing durian yang ada di sawahku. :D

Setengah delapan, pulang dari rumah eyang. Hujan deras tiba-tiba mengguyur kami dengan garangnya di tengah perjalanan kami selanjutnya. Akhirnya kita pun menepi ke pinggiran, berteduh sejenak karena dhe cuma bawa satu mantel.

Gak jadi pesta durian yaaah..  *sedikit manyun. Udah terlalu larut plus ternyata tiket masuknya cukup mahal. Baiklaaah... meluncur food terace ~ taman dayu pandaan kala hujan mulai mereda, meninggalkan rinai-rinai yang tak cukup membuat kami basah. Menuju bebek goreng favorit.

Malam minggu, seperti biasa tempat ini selalu ramai oleh anak muda, ada juga rombongan keluarga. Satu dua, ah banyak tak terhitung pasangan-pasangan muda sedang menghabiskan malming mereka dengan makan bareng, ngobrol atau sekedar jalan-jalan, berlalu lalang memenuhi pandanganku. "Ah sayang sekali aku belum punya pacar halal" pikirku dalam hati. Hihihi,

Menunggu pesanan bebek goreng sampe setengah jam, lamaa banget sampai aku dan sepupuku kenyang dengan burger disela menunggu. Dengan segelas susu coklat hangat, menghangatkan dinginnya malam yang semakin larut. Setelah melihat orang di sebelah sudah melahap habis danging bebek yang melekat, kami pun jadi curiga, padahal kita pesen dulu tapi tak jua diantar. Aiiishhh... mendengus kesal. Aku dan sepupuku menghampiri kedai penjual bebek goreng. Mereka cuma melongo dan bilang pesanan kita sudah diantar. Kita pun bingung, sampai ada orang yang duduk di meja nomor 10 mengatakan kalo dia gak pesan bebek tapi dikirimi bebek goreng. Haiihh... ternyata bebek kita jalan-jalan ke meja sebrang yang harusnya duduk manis di meja 19 kami.

Setelah selesai makan, kenyang pasti.. hahaha. Berbelanja perlengkapan mandi si avan sejenak, pukul 08.55 kemudian kita pun bergegas pulang. Menenteng satu kresek belanjaan, dan oleh-oleh bebek goreng untuk keluarga dirumah.

Kali ini memilih rute panjang yang 'aman'. Jalanan yang sangat ramai. Berjajar puluhan bahkan mungkin ratusan motor memperlambat laju motor kami. Berpasang-pasang muda mudi memenuhi trotoar jalan untuk sekedar "ngopi" dan senang-senang. Ah... setidaknya aku sangat beruntung memiliki keluarga yang pastinya tidak akan membiarkanku begitu saja untuk sekedar keluar malam. Apalagi menghabiskan malam minggu dengan teman2 atau bahkan membolehkan 'pacaran'. Hahhaha... kalau aku sebebas mereka, mungkin aku sudah di pecat sebagai anak sedari dulu :p

Ini kisah malmingkuu... tak ada uang istimewa sih, tapi cukup membuat kenyang, cukup pula membuat agenda garap tugas menulisku molor hingga sekarang tak jua kelar... aiiihh >.<